Di sisi lain, Polri juga ngawal ketat soal penyerapan oleh Bulog. Dari target 147.000 ton untuk tahun ini, sekitar 63 persen sudah terpenuhi. Menurut Anwar, angka itu sebenarnya sudah 150 persen lebih baik dibanding realisasi tahun 2024 lalu.
"Kami optimis sampai akhir tahun nanti, target 147.000 ton itu bisa terselesaikan semua," tambahnya penuh keyakinan.
Meski begitu, perjalanan produksi sepanjang tahun ternyata nggak mulus-mulus amat. Puncaknya terjadi di kuartal kedua, dengan capaian hampir 1,9 juta ton. Sayangnya, kuartal ketiga dan keempat ada penurunan.
Anwar membeberkan penyebabnya. "Kuartal III turun jadi 751 ribu ton. Lalu kuartal IV turun lagi karena beberapa masalah. Cuaca ekstrem, bencana di Sumatera, plus peralatan kita yang butuh dimodernisasi."
Ia kemudian berharap ada perbaikan untuk tahun depan. "Setelah kami koordinasi dengan Kementan, alokasi modernisasi peralatan tahun ini masih untuk padi. Mudah-mudahan di 2026, jagung juga bisa dapat jatah," pungkasnya.
Artikel Terkait
Presiden Iran Tawarkan Dialog di Tengah Aksi Mogok dan Rial yang Terjun Bebas
Hujan Ringan Akan Temani Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta
Buruh Bubar dari Monas, Tuntut Kembalikan Kenaikan Upah Minimum Jabar
Remaja 16 Tahun Hilang Kendali, Empat Kendaraan Berantakan di Jalan Licin Lebak