Namun begitu, ada kendala teknis. Polda Sulut sendiri belum punya laboratorium DNA. Jadi, sampel yang terkumpul nantinya harus dikirimkan ke Jakarta untuk dianalisis. Proses ini jelas butuh waktu, tapi tak ada pilihan lain.
"Kami sangat berharap karena bukti primer sebagai alat identifikasi berupa sidik jari tidak memungkinkan lagi, sehingga kami sangat berharap akan dilaksanakan identifikasi melalui DNA," jelas Alamsyah.
"Kami butuh waktu, mudah-mudahan terkumpul semua hari ini dan malam nanti kami akan bawa sampelnya ke Jakarta," tambahnya, menggambarkan upaya yang sedang dilakukan.
Sementara proses identifikasi berjalan, penyelidikan sebab kebakaran juga terus digenjot. Kapolresta Manado, Kombes Irham Halid, menyebut timnya masih bekerja keras di TKP. Mereka dibantu penuh oleh Polda Sulut.
"Kami dibantu Polda Sulut sementara melakukan olah TKP. Mudah-mudahan nanti akan ada hasilnya dan kita akan sampaikan lagi kepada masyarakat," katanya.
Api memang sudah padam. Tapi duka dan pekerjaan berat untuk memulihkan nama setiap korban, masih sangat panjang. Enam belas lansia itu meninggalkan kisah pilu yang akan dikenang kota Manado.
Artikel Terkait
BMKG Ramalkan Malam Tahun Baru 2025 Didominasi Hujan di Banyak Wilayah
Kapolri Paparkan Dampak Mengerikan Kerusuhan Global: Ekonomi Ambruk, Kepercayaan Publik Runtuh
Kapolri Beberkan 10 Ancaman Serius yang Menghantui Indonesia Satu Dekade ke Depan
Dasco Buka Rapat Pemulihan Aceh, Prabowo Dijadwalkan Sambangi Korban