"Somalia adalah satu dan akan tetap satu," tambahnya.
Suara senada datang dari Abdi Ismail, demonstran lainnya. Ia menyebut keputusan Israel itu sama sekali tak bisa diterima, bahkan lebih dari itu.
"Ini adalah serangan nyata terhadap kedaulatan kami," katanya, geram.
Bagi Abdi, status Somaliland sudah jelas: ia adalah bagian tak terpisahkan dari Somalia. "Tidak ada negara yang berhak mengakuinya secara sepihak," tegasnya. Ia juga berharap komunitas internasional tidak hanya diam menyaksikan langkah provokatif ini.
Memang, langkah Israel pada hari Jumat lalu itu cukup mengejutkan. Mereka menjadi anggota PBB pertama yang secara resmi mengakui Somaliland sebagai negara merdeka dan berdaulat. Reaksinya pun cepat berdatangan. Turki, sekutu dekat Somalia, langsung mengutuk, diikuti banyak negara lain di Afrika dan Timur Tengah.
Di sisi lain, situasi Somaliland sendiri memang unik. Sudah lebih dari tiga dekade wilayah ini berjalan sendiri sebagai entitas yang de facto independen, punya pemerintahan dan kontrol keamanannya sendiri. Tapi pengakuan resmi dari dunia internasional? Itu yang tak kunjung mereka dapatkan, sementara pemerintah pusat di Mogadishu terus berjuang menegaskan klaimnya.
Artikel Terkait
Jenazah Anak Pelatih Spanyol Ditemukan, Pencarian Korban Pinisi di Selat Padar Masih Digeber
Gempa Dangkal Magnitudo 4.0 Guncang Melonguane Dini Hari
Longsor di One-one, Warga Terjebak di Tengah Hujan Tak Kunjung Reda
Restoran hingga Mal Wajib Bayar Royalti Lagu, Begini Mekanismenya