Sepanjang 2025, Astra terus menggelorakan program kontribusi sosialnya. Fokusnya jelas: penguatan masyarakat desa. Mereka menitikberatkan aksi pada empat pilar utama kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan. Tujuannya bukan cuma memberi manfaat langsung, tapi juga menanam benih untuk dampak positif yang bisa dirasakan jauh ke depan.
Nah, keempat pilar itu sendiri dirajut dalam program-program unggulan berbasis komunitas. Dua yang paling menonjol adalah SATU Indonesia Awards serta program pengembangan kampung dan desa lewat Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra. Program-program ini saling terkait, membentuk sebuah ekosistem pemberdayaan.
Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menekankan pentingnya pendekatan yang tak sekadar reaktif.
“Melalui pendampingan yang konsisten dan kolaboratif, Astra berupaya menciptakan program unggulan berbasis komunitas desa yang diharapkan tidak hanya menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga mempersiapkan masyarakat menghadapi tantangan masa depan,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (29/12/2025).
“Ketika komunitas memiliki kapasitas, inovasi, dan kesempatan untuk tumbuh melalui penguatan potensi dan kemandirian desa, dampak sosial yang tercipta akan lebih berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa,” tambahnya.
Hingga akhir tahun lalu, SATU Indonesia Awards sudah memberikan apresiasi kepada 79 penerima tingkat nasional dan 713 di tingkat provinsi. Mereka adalah para generasi muda penggerak perubahan di akar rumput. Yang menarik, para penerima apresiasi ini kemudian diintegrasikan perannya ke dalam program kampung dan desa binaan Astra. Jadi, semangat mereka tak berhenti pada penghargaan, tapi diteruskan ke tindakan nyata.
Desa Sejahtera Astra, yang diluncurkan sejak 2018, melibatkan banyak pihak. Mulai dari pemerintah, kampus, komunitas, startup, sampai Kelompok Usaha Desa (KUD). Produk unggulan desa binaannya dikelompokkan dalam tiga klaster: pertanian dan olahannya, kelautan-perikanan, serta wisata, kriya, dan budaya.
Hasilnya? Angkanya cukup berbicara. Hingga akhir 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 210 ribu penerima manfaat. Mereka mendampingi lebih dari 1.515 kampung dan desa, mendorong pertumbuhan ekonomi dan aktivitas ekspor yang nilainya mencapai Rp 411 miliar.
Artikel Terkait
Restoran hingga Mal Wajib Bayar Royalti Lagu, Begini Mekanismenya
Mogadishu Bergolak, Israel Akui Kemerdekaan Somaliland
Kepintaran dan Kepedihan: Kisah Pilu Siswi SD di Balik Tragedi Medan
Hasil Labfor Polda Sumut: DNA Ayah Tak Ditemukan pada Pisau dan Jejak Darah di TKP