Dia mengaku sudah beberapa kali bertemu Presiden. Dalam pertemuan-pertemuan itu, menurut Said, sang pemimpin negara terlihat terbuka dan bersedia mendengar. Asalkan, aksi yang dilakukan tertib dan sesuai aturan yang berlaku.
Rencananya, aksi ini digelar sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2026 yang ditetapkan sebesar Rp 5,7 juta. KSPI bersama Partai Buruh sebelumnya menyatakan akan menggelar demonstrasi selama dua hari, yakni hari ini dan besok, 30 Desember 2025, dengan titik pusat di sekitar Istana.
Nah, soal UMP ini sendiri jadi pangkal persoalan. KSPI menolak angka Rp 5.729.876 per bulan itu. Said Iqbal menyoroti sebuah ironi: menurutnya, UMP Jakarta justru lebih rendah dibandingkan upah minimum di wilayah penyangga seperti Bekasi dan Karawang.
katanya dengan nada menyangsikan.
Dia lantas menyinggung biaya sewa rumah di ibu kota yang melambung tinggi. Selain itu, angka UMP yang ditetapkan disebutnya masih kalah dari hasil Survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) versi BPS, yang untuk pekerja di Jakarta mencapai Rp 5,89 juta per bulan. Oleh karena itu, tuntutan mereka jelas: revisi UMP 2026 agar setara dengan nilai KHL itu, plus kenaikan Upah Minimum Sektoral Provinsi yang harus berada di atas angka KHL. Singkatnya, perjuangan ini belum berakhir.
Artikel Terkait
Najib Razak Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp 47 Triliun dalam Kasus Korupsi 1MDB
Trump Beri Ultimatum Tegas kepada Hamas di Bawah Terik Florida
Gempa Magnitudo 2,1 Guncang Labuan Bajo Dini Hari
Trump dan Netanyahu Bahas Gaza dan Ancaman untuk Iran di Mar-a-Lago