Namun begitu, Amal Said punya cerita berbeda. Dia membantah keras tuduhan menyerobot antrean.
"Saya kan dituduh menyerobot antrean. Sebenarnya ndak," kata Amal Said, dikutip Sabtu (27/12). "Saat itu saya pindah dari antrean yang panjang ke kasir lain yang sudah kosong. Tidak benar saya menyerobot."
Menurut pengakuannya, ada lima meja kasir berjejer dan salah satunya kosong. Dia memutuskan pindah karena merasa tak ada yang akan mengisi. Awalnya, si kasir pun melayani tanpa protes. Masalah baru muncul ketika sang kasir mempertanyakan mengapa dia tidak mengantre di barisan sebelumnya.
Amal mengaku tersinggung. Dia merasa dipersulit dan diperlakukan tidak sopan, padahal usianya sudah tua. Tindakan meludah, katanya, murni reaksi spontan akibat emosi yang memuncak.
"Saya sadar itu (tindakan meludah) memang tidak benar kalau begitu sama orang," akunya. "Tapi, itu sangat manusiawi kalau dikasih jengkel dan bereaksi."
Dua sisi cerita ini kini jadi perdebatan publik. Satu hal yang jelas: tindakan meludah di ruang publik, apapun alasannya, telah memantik diskusi panjang tentang etika, profesi, dan batasan emosi.
Artikel Terkait
29 Dapur Lapangan Dikerahkan untuk Warga Terdampak Bencana di Tiga Provinsi
Menteri Agus Soroti 15 Program Prioritas Usai Mengevaluasi Kinerja Imigrasi dan Permasyarakatan
Polri Bangun Ratusan Sumur Bor untuk Atasi Krisis Air Bersih di Wilayah Bencana
Penjual Buah di Bondi Beraksi, Rebut Senjata Penembak Saat Pantai Berubah Mencekam