Ibu kota Ukraina, Kyiv, kembali diguncang. Pada Sabtu (27/12), langit malamnya diterangi oleh ledakan dan sirene peringatan. Serangan besar-besaran Rusia yang melibatkan ratusan drone dan puluhan rudal itu menimbulkan korban jiwa seorang wanita tewas dan memutus aliran listrik untuk ratusan ribu penduduk kota.
Presiden Volodymyr Zelensky tak menyembunyikan amarahnya. Menurutnya, serangan brutal ini adalah pesan yang jelas tentang niat sebenarnya Moskow.
"Mereka tidak ingin mengakhiri perang," tegasnya.
Pernyataan itu disampaikan tepat sebelum ia berangkat ke Amerika Serikat untuk menemui Presiden Donald Trump. Agenda utamanya adalah membahas bagaimana menghentikan invasi yang sudah berlarut-larut ini. Namun, serangan tadi pagi seolah menjadi pengingat pahit betapa sulitnya jalan menuju perdamaian.
Artikel Terkait
Puing Pinisi Putri Sakinah Ditemukan, Empat Turis Spanyol Masih Hilang
Polres Tanjung Priok Gelar Sidak, Pastikan Pos Pengamanan Siaga Jelang Tahun Baru
Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Taiwan, Gedung di Taipei Bergoyang
Indonesia Serukan Dialog, Saudi Kian Tegas Hadapi Separatis di Yaman