Di sisi lain, ada pesan tentang adaptasi. Sigit mengingatkan para buruh untuk tak ketinggalan zaman. Menghadapi gelombang teknologi yang makin deras, persiapan diri adalah kunci. Tapi, ia juga memberikan catatan penting, bahkan semacam peringatan.
Soal cara menyampaikan aspirasi, ia mewanti-wanti. Perjuangan harus tetap dalam koridor. Tujuannya agar gerakan yang murni itu tidak dibajak oleh kepentingan lain yang justru ingin membuat gaduh.
"Saya menitipkan rekan-rekan yang memperjuangkan hak buruh agar menjaga dalam koridor yang terukur, sehingga pesan dan tujuannya tersampaikan dan tidak ditunggangi kelompok-kelompok yang ingin melakukan hal sebaliknya," tegas Sigit.
Menutup rangkaian acara, ajakannya sederhana namun penuh muatan: jaga terus semangat Marsinah. Untuk Indonesia yang lebih hebat dan sejahtera.
"Terus jaga semangat dari almarhum Marsinah dalam setiap perjuangan rekan-rekan agar buruh semakin sejahtera," tuturnya.
Sebelum acara inti, Kapolri telah menyempatkan ziarah ke makam Marsinah di Kecamatan Sukomoro. Di sana, ia menabur bunga sebagai penghormatan. Kehadirannya disambut oleh Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea dan tentu saja, keluarga Marsinah yang telah menunggu lama pengakuan atas perjuangan putri mereka.
Artikel Terkait
Kapolri Resmikan Peletakan Batu Pertama Museum Marsinah di Nganjuk
Selebgram Ayu Aulia Ditegur Kemhan: Klaim Tim Kreatif Ternyata Salah Kaprah
Pratikno Bertamu ke Solo, Satu Jam Tertutup dengan Jokowi
Wakapolri Tinjau Langsung, Ratusan Kendaraan Dikerahkan untuk Percepat Pemulihan Aceh Tamiang