Alasan kedua lebih bersifat teknis dan keamanan. Sudah jadi rahasia umum, setiap tahun momen kembang api kerap diwarnai insiden. Mulai dari gangguan keamanan, kecelakaan, hingga ancaman kebakaran yang nyata. Herimen menegaskan, pendekatan pencegahan adalah jalan terbaik. "Keselamatan masyarakat adalah prioritas," katanya singkat.
Namun begitu, pelaksanaannya di lapangan nanti tak akan serta-merta represif. Polda Riau mengklaim akan memakai pendekatan humanis. Edukasi dan imbauan akan dikedepankan, dengan harapan muncul kesadaran dari masyarakat dan pelaku usaha sendiri. "Kami ingin masyarakat memahami bahwa ini bukan soal pembatasan, tetapi soal kepedulian dan tanggung jawab bersama," jelas Herimen.
Lantas, bagaimana sebaiknya merayakannya?
Kapolda punya ajakan. Alih-alih hingar-bingar kembang api, isilah malam pergantian tahun dengan hal-hal yang lebih bermakna. Kegiatan positif yang tetap menjaga esensi kebersamaan, misalnya. Baginya, tahun baru adalah waktu yang tepat untuk introspeksi dan memperkuat komitmen.
"Tahun Baru adalah momentum untuk menata ulang niat dan komitmen," pungkasnya. "Mari kita sambut dengan ketenangan, kepedulian, dan semangat menjaga satu sama lain."
Artikel Terkait
Wali Kota Surabaya Turun Langsung Usai Nenek 80 Tahun Diduga Diusir Paksa
Tentara Cadangan Israel Ditahan Usai Tabrak Warga Palestina yang Sedang Salat
Gunungan Sampah dan Belatung di Pasar Ciputat, Warga: Sudah Sebulan Tak Tersentuh
Dishub Bogor Siap Tindak Angkot Nakal yang Terima Kompensasi Libur Natal