Setelah sempat lumpuh akibat kehabisan solar, Rumah Sakit Al-Awda di distrik Nuseirat, Gaza Tengah, akhirnya bisa kembali beroperasi. Tapi jangan senang dulu. Suplai bahan bakar yang baru datang itu cuma cukup untuk dua hari ke depan. Begitu kira-kira peringatan yang disampaikan pihak rumah sakit.
Menurut pejabat pengelola RS Al-Awda, Ahmed Mehanna, situasinya memang genting. Sebelumnya, hampir semua layanan terpaksa dihentikan karena generator listrik tak bisa menyala. Hanya unit-unit kritis yang masih bertahan: gawat darurat, ruang bersalin, dan bagian anak-anak.
Dalam kondisi normal, rumah sakit ini menghabiskan 1.000 hingga 1.200 liter solar per hari. Saat ini, stok yang ada cuma sekitar 800 liter. Kekurangan yang berkepanjangan, ia ingatkan, bakal langsung mengancam layanan dasar bagi pasien.
Jumat malam lalu, secercah harapan muncul. WHO berhasil mengirimkan 2.500 liter solar. Pasokan itulah yang memungkinkan Al-Awda kembali membuka pintu.
Namun begitu, nada pesimis justru datang dari internal rumah sakit. Mohammed Salha, Pelaksana Tugas Direktur RS Al-Awda, punya pandangan lain. Ia menuding otoritas Israel sengaja membatasi pasokan solar untuk fasilitas kesehatan lokal.
Artikel Terkait
Tanggul Kali Babon Jebol, Ratusan Rumah di Semarang Tergenang Banjir
UMP DKI 2026 Rp5,73 Juta, KSPI Tolak dan Soroti Kalah dari UMK Bekasi
Bibit Siklon 96S Mengancam, BMKG Imbau Warga Pesisir Waspada
Delapan Tahun Berjalan, KPK Akhiri Penyidikan Korupsi Tambang Konawe Utara