"Kami berdoa memohon rahmat Tuhan bagi mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tragis ini dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka," tambahnya, menyampaikan duka.
Menurut informasi yang beredar, al-Haddad tidak sendirian. Ia ditemani empat orang ajudannya. Mereka baru saja mengadakan serangkaian pembicaraan dengan pejabat militer Turki di Ankara dan sedang dalam perjalanan pulang ke Tripoli. Total, ada delapan orang di dalam pesawat, termasuk tiga awak kabin yang bertugas.
Kabar duka ini langsung menggema. Perdana Menteri Libya, Abdulhamid Dbeibah, menyatakan kesedihan yang mendalam. Ia menyebut kepergian sang kepala angkatan darat sebagai sebuah duka cita yang besar bagi negaranya.
Di lapangan, operasi pencarian dan evakuasi melibatkan ratusan personel. Sekitar 408 orang dari badan penanggulangan bencana AFAD, kepolisian, dan layanan kesehatan dikerahkan ke lokasi. Mereka bekerja di medan yang sulit. Untuk memantau situasi, drone diterbangkan guna mengirimkan citra langsung dari area kecelakaan.
Sementara itu, proses hukum juga mulai bergulir. Para pejabat Turki menyebutkan bahwa kejaksaan Ankara telah meluncurkan penyelidikan resmi untuk mengusut akar penyebab insiden nahas ini.
Artikel Terkait
Pertamina Siapkan Serambi dan Layanan Antar BBM untuk Antisipasi Mogok Saat Mudik Nataru
Tersangka Ancaman Bom di Depok Klaim Akunnya Diretas
Di Balik Doa untuk Sumatera, Gus Ipul Dengar Kisah Haru Anak-anak Sekolah Rakyat
Bandung Diserbu 524 Ribu Kendaraan Saat Malam Natal