"Banyak kasus serupa berakar dari rasa takut, tekanan sosial, dan ketidaksiapan mental," katanya.
Lalu dia menambahkan, "Ini jadi pekerjaan rumah bersama. Mulai dari keluarga, masyarakat, hingga negara. Tujuannya satu: agar tidak ada lagi ibu yang menghadapi kehamilan dan persalinan dalam kondisi terisolasi dan sendirian."
Di sisi lain, Singgih memberi apresiasi pada kinerja polisi yang cepat mengungkap kasus ini. Namun begitu, dia punya catatan penting. Proses hukum yang tegas dan adil memang harus ditegakkan. Tapi jangan lupakan aspek kemanusiaannya.
"Negara juga perlu memastikan adanya pendampingan kesehatan dan psikologis untuk pelaku," tegasnya, mengingatkan bahwa RH adalah seorang perempuan yang baru saja melahirkan.
Peringatannya jelas: jangan sampai tragedi seperti ini terulang lagi. Seruan itu menggema, menunggu tindakan nyata.
Artikel Terkait
Paus Serukan Gencatan Senjata Natal, Rusia Kembali Menolak
Gunungan Sampah Jogja: Cermin Retak Peradaban Kita
Wakil Ketua Komisi IX Usulkan Liburkan Program Makan Bergizi Saat Sekolah Tutup
CCTV Mati, Polisi Selidiki Pembunuhan Anak Politisi PKS hingga ke Rumah Tetangga