"Kalau Sekolah Rakyat dibangun, ada perputaran ekonomi di daerah. Bukan hanya sekolahnya, tapi dampaknya ke masyarakat sekitar," kata Gus Ipul.
Komitmen untuk berkoordinasi terus dengan Pemkab Kepahiang ditegaskannya lagi. Tujuannya, agar program perlindungan sosial dan pendidikan ini bisa selaras dengan kebutuhan dan kondisi daerah setempat.
Sementara itu, dari sisi pemerintah daerah, Bupati Zurdi Nata menyatakan kesiapannya untuk mengelola PBI dengan baik. Ia juga berjanji akan mengupayakan percepatan realisasi Sekolah Rakyat.
Meski demikian, Zurdi Nata tak menampik bahwa kemampuan fiskal daerahnya terbatas. Dukungan dari pemerintah pusat sangat dinantikan untuk mewujudkan semua rencana ini.
"Kemampuan APBD kami terbatas, sehingga kami sangat berharap dukungan dan sinergi dari Kementerian Sosial," ujarnya.
Sebagai catatan, saat ini Provinsi Bengkulu sudah punya dua Sekolah Rakyat rintisan. Ada SRMA 6 Bengkulu di Sentra Dharma Guna Bengkulu dan SRT 14 Kaur yang berlokasi di SMAN 11 Kaur.
Artikel Terkait
Buaya Besar Mengamuk di Sawah Bantargebang, Petugas Damkar Berhasil Amankan
DPR Usulkan Perkuat Kekuatan BNPB Atur Koordinasi Bencana
Brimob dan Anjing Pelacak Sterilkan Katedral Jakarta Jelang Natal
Kapolda Metro Jaya Tinjau Langsung Kesiapan Bandara Soetta Menjelang Puncak Arus Mudik