Memang, pergantian duta besar di pos-pos strategis adalah hal yang wajar setiap kali pemerintahan baru bergulir. Biasanya, posisi itu diberikan pada pendukung atau donor kampanye. Namun begitu, yang terjadi kali ini terasa berbeda. Perubahan besar-besaran yang menyasar diplomat karier sebelum masa tugas mereka usai atau sebelum pengganti ditunjuk adalah langkah yang tak biasa.
AFSA mengaku telah menerima laporan yang mereka anggap kredibel dari para anggotanya di berbagai penjuru dunia. Isinya seragam: sejumlah duta besar karier era Biden diarahkan lewat telepon untuk mengosongkan jabatan mereka pada tanggal 15 atau 16 Januari.
Langkah Trump ini jelas mengirim gelombang kejut. Di satu sisi, ini menunjukkan tekadnya untuk memulai dari nol. Di sisi lain, banyak yang mempertanyakan dampaknya terhadap stabilitas dan hubungan diplomatik AS dengan sekutu-sekutunya dalam waktu dekat. Situasinya masih berkembang, dan semua mata tertuju pada siapa yang akan menggantikan mereka.
Artikel Terkait
MAMBIS Pecahkan Kebuntuan Identifikasi 16 Korban Kecelakaan Krapyak
Gunungan Sampah Kepung Tangsel, Politikus Soroti Solusi Darurat
Trump Desak Mundur, Rusia Beri Tameng: Venezuela di Tengah Gejolak Karibia
Ribuan Ibu di Bandung Barat Gelar Peringatan Hari Ibu dengan Semarak dan Dialog