"Jadi tiga kontrakan itu, satu kontrakan yang tengah untuk proses pengoplosan, satu untuk menyimpan hasil. Kemudian satu kontrakan sebelahnya itu untuk membuat es batu," papar Kompol Edison lebih rinci pada Senin (22/12/2025).
Dari penggerebekan itu, polisi menyita barang bukti yang jumlahnya tak sedikit: 456 tabung gas dan sejumlah peralatan yang digunakan untuk mengoplos. Suasana malam di perumahan kontrakan itu pasti ricuh saat petugas mendobrak masuk.
Hingga kini, penyelidikan masih terus berjalan. Para pelaku utama belum tertangkap.
"Saat ini para pelaku masih dalam proses penyelidikan. Kita akan terus melakukan pendalaman guna mengungkap dan menangkap pelaku penyalahgunaan gas bersubsidi tersebut," tegas Edison.
Praktik seperti ini jelas merugikan. Bukan cuma negara, tapi juga masyarakat yang seharusnya mendapat haknya mengakses gas bersubsidi dengan harga terjangkau.
Artikel Terkait
Pendaki Ilegal Ditemukan Lemas di Lereng Merapi, Satu Lagi Masih Dicari
Lavrov dan Venezuela Kecam Aksi AS di Karibia, PBB Siap Gelar Sidang Darurat
Italia Tegaskan Komitmen di Lebanon Meski Misi PBB Berakhir
Arus Kendaraan ke Merak Meningkat Jelang Libur Natal