"Program ini menjadi ruang untuk mengenal transformasi Jakarta lewat pendekatan imersif, sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial. Kami mengajak pengunjung berbagi bagi saudara-saudara kita di Sumatera."
Untuk memastikan donasi itu tepat sasaran, penggalangan dana dilakukan bekerja sama dengan BAZNAS dan Bank Jakarta. Kolaborasi ini diharapkan bisa memberi manfaat nyata bagi yang membutuhkan.
Acara ini berjalan dua sesi per hari: pukul 10.00-12.00 WIB dan 14.00-16.00 WIB. Jadwal itu sengaja dibuat agar lebih banyak orang bisa mencoba pengalaman unik ini. Tujuannya jelas, memperkaya pilihan wisata kreatif selama Nataru dan mengajak masyarakat lebih menghargai sejarah Jakarta dengan cara yang kekinian.
Pada akhirnya, melalui Kala Kini Jakarta, diharapkan liburan masyarakat bisa diisi dengan aktivitas yang positif. Bukan cuma senang-senang, tapi juga mempererat kebersamaan dan menumbuhkan solidaritas. Sebuah konsep wisata yang mencoba menjawab banyak hal sekaligus.
Artikel Terkait
Fadli Zon Bekali Guru Seni, Angklung Diharap Jadi Motor Ekonomi Kreatif
UMP Sumut 2026 Naik Rp236 Ribu, Bobby Minta Buruh Jaga Kondusivitas
Gelombang OTT Kepala Daerah, Kemendagri Janji Evaluasi Sistem Pengawasan
Wabah ISPA dan Diare Ancam Belasan Ribu Pengungsi di Aceh