Di sisi lain, sidang yang berlangsung awal Desember 2025 itu bukan cuma berisi kekecewaan. Dari 17 resolusi yang diusulkan, 11 di antaranya berhasil disepakati. Beberapa yang mencuat adalah tentang pencegahan kebakaran hutan, perlindungan terumbu karang, hingga pemanfaatan AI yang ramah lingkungan.
Dalam pidatonya, Diaz juga menyelipkan pesan dari Presiden Prabowo Subianto saat Sidang Umum PBB beberapa bulan sebelumnya.
“Presiden telah mengingatkan bahwa planet kita dalam tekanan. Kerawanan pangan, energi, dan air menghantui banyak negara,” ucapnya.
Ia menilai tema UNEA-7 kali ini cukup relevan menangkap urgensi tersebut. Lebih jauh, Diaz menegaskan komitmen Indonesia untuk tak sekadar bicara. Mereka telah menyerahkan dokumen kontribusi iklim dan rencana adaptasi nasional ke PBB. Target konkretnya pun jelas: mengelola 100% sampah nasional pada 2029. Pertemuan yang dihadiri menteri dan kepala negara dari 193 negara ini, bagaimanapun, menunjukkan bahwa jalan menuju kesepakatan global selalu berliku dan penuh kompromi yang tak mudah.
Artikel Terkait
Delegasi Prancis Soroti Dapur Umum Polri: Dari Pejaten untuk Masa Depan Anak Indonesia
Anggota DPRD DKI Sumbang Gaji Setahun untuk Korban Bencana Sumatera-Aceh
Hakim Larang Siaran Langsung Sidang Narkoba Ammar Zoni
Polri Perkuat Akses Air Bersih Pasca-Bencana di Aceh Tamiang