tulisnya, menyebut wilayah pinggiran barat daya Sydney. Postingan yang sudah di-repost lebih dari 750 kali itu juga mempertanyakan, "Mengapa polisi tidak menangkap mereka?"
Suasana serupa terlihat di platform lain. Di Facebook, sejumlah akun dengan yakinnya mengklaim video tersebut sebagai bukti "para Islamis menyalakan kembang api di Sydney untuk merayakan serangan teroris terhadap perayaan Hanukkah." Narasi-narasi seperti inilah yang kemudian berpotensi memecah belah di saat yang sudah cukup mencekam.
Pada akhirnya, klarifikasi resmi berusaha meluruskan fakta. Tapi, kerusakan akibat salah tafsir itu mungkin sudah terlanjur menyebar. Ini menunjukkan betapa situasi tegang pasca-tragedi mudah diselimuti oleh informasi yang tidak akurat, yang bisa memanaskan situasi dan menambah luka.
Artikel Terkait
Pasar Kramat Jati Terbakar, Pedagang Terima Santunan Rp 5 Juta
Separator Busway Hancur Dihantam Truk Boks di Jatinegara
Tito Pastikan Bantuan Tunai Bencana Langsung ke Korban, Rp268 Miliar Telah Cair
Polri Prediksi Puncak Arus Mudik Natal 2025 pada 20 dan 24 Desember