Harapannya jelas. Dengan dibukanya akses udara yang lebih dekat ini, mobilitas warga dan distribusi bantuan ke wilayah-wilayah terdampak berat seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues bisa lebih cepat. Banjir dan longsor yang menerjang beberapa waktu lalu membuat konektivitas jadi prioritas utama.
“Dengan bismillahirahmanirahim, kita mulai penerbangan ini hari ini. Semoga ke depannya bisa bertambah lagi frekuensinya,” katanya penuh harap.
Tak cuma meresmikan, Cak Imin pun menjadi penumpang pertama yang mencoba rute baru itu. Ia terbang dari Kualanamu untuk melihat langsung kondisi di Bener Meriah dan menyalurkan bantuan. Agenda setelahnya padat; usai dari Bener Meriah, ia akan kembali ke Kualanamu lalu langsung bertolak ke Aceh Tamiang untuk tujuan serupa.
Ini adalah kunjungan keduanya ke Aceh dalam rangkaian penanganan bencana, sekaligus bentuk penegasan bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat yang sedang berjuang. Sebelumnya, ia sudah menyambangi Gayo Lues.
Secara teknis, Wings Air akan melayani rute reguler ini setiap hari. Penerbangan berangkat dari Kualanamu pukul 08.40 WIB dan tiba di Rembele satu jam kemudian. Penerbangan baliknya dari Rembele pukul 10.00 WIB. Mereka menggunakan pesawat ATR 72-600, pesawat turboprop dengan 72 kursi ekonomi yang memang handal untuk rute jarak pendek dan bandara di daerah perbukitan seperti Rembele.
Acara peresmian itu sendiri juga dihadiri oleh Presiden Direktur Lion Air, Daniel Putut Kuncoro Adi, yang turut menyaksikan pesawat pertama lepas landas mengangkut harapan dan bantuan.
Artikel Terkait
Pramono Anung Tinjau Pasar Kramat Jati, Janjikan Relokasi Pedagang Usai Kebakaran
PSI Desak Pemkot Tangsel Cari Solusi Darurat Sampah, Bukan Cuma Tutupi dengan Terpal
Bangkit dari Puing: Semangat Berdagang Kembali Menyala di Pasar Kramat Jati
Terpal Biru di Kolong Flyover Ciputat: Solusi Sementara untuk Masalah Sampah yang Menggunung