Kejadiannya sendiri berlangsung Minggu sore. Dua pria bersenjata tiba-tiba membuka tembakan di sebuah pertemuan warga. Bukan sembarang pertemuan itu adalah perayaan Hanukkah, festival cahaya umat Yahudi. Polisi dengan cepat menyebutnya aksi teror yang ditargetkan.
Perdana Menteri Anthony Albanese tak menyembunyikan kemarahannya. Suaranya tegas mengutuk aksi itu.
"Ini adalah serangan yang ditargetkan terhadap warga Yahudi Australia pada hari pertama Hanukkah, yang seharusnya menjadi hari sukacita, perayaan iman -- sebuah tindakan jahat, antisemitisme, terorisme yang telah menyerang jantung bangsa kita," kata Albanese.
Dia juga punya pesan yang jelas untuk seluruh negeri. "Serangan terhadap warga Yahudi Australia adalah serangan terhadap setiap warga Australia."
Albanese tak lupa menyebut warga biasa yang berani mencegat dan melucuti salah satu pelaku sebagai "pahlawan" sejati.
Di sisi lain, penyelidikan menemukan hal yang mencemaskan. Di sebuah kendaraan dekat pantai, polisi menemukan apa yang diduga sebagai perangkat peledak rakitan. Kendaraan itu dikaitkan dengan pelaku yang tewas. Temuan ini semakin mengukuhkan status "insiden teroris" yang disematkan pada penembakan Bondi. Satu pelaku tewas, satunya lagi anak itu masih berjuang antara hidup dan mati.
Artikel Terkait
Trump Dorong Penurunan Status Ganja Federal, Buka Jalan untuk Riset dan Bisnis
Remaja Palestina Tewas Tertembak dalam Penggerebekan Israel di Tepi Barat
BMKG Catat 40.000 Gempa Sepanjang 2025, Hanya 24 yang Merusak
Pratikno: Huntara Jadi Prioritas Utama Pasca-Banjir di Tiga Provinsi