Di Balai Kota Jakarta, Minggu lalu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui sebuah tantangan berat yang dihadapi ibukota. Ketimpangan antara si kaya dan si miskin, yang diukur dengan Gini Ratio, ternyata sangat sulit ditekan. Padahal, menurutnya, gap itu terasa begitu nyata dan lebar.
“Dalam kepemimpinan saya, salah satu persoalan serius Jakarta adalah Gini Ratio atau kemiskinan ini,” ujar Pramono, Sabtu (13/12).
“Perbedaan antara orang kaya dan miskinnya masih tinggi,” lanjutnya.
Yang menarik, sejumlah indikator ekonomi lain justru menunjukkan tren positif. Pertumbuhan ekonomi bergerak baik, inflasi terkendali, angka kemiskinan dan pengangguran pun turun. Namun begitu, satu garis itu tak kunjung turun: ketimpangan.
Artikel Terkait
Bencana Aceh Hantam 261 Ponpes, Ratusan Madrasah dan Rumah Ibadah Rusak
Dendam Berdarah di Bolobungkang: Dua Nyawa Melayang Usai Amukan Parang
Kapal Turki Diserang Drone di Jalur Gandum, Rusia Dituding Pelakunya
Delapan Belas Hari Berlalu, Nasib Pendeta Tersapu Banjir Bandang Masih Gelap