Dia menggambarkan situasi saat kejadian: anak-anak dan guru sedang berkumpul di halaman untuk sebuah kegiatan. Lalu, tiba-tiba saja mobil itu menerobos dan menyebabkan kekacauan.
Korban jiwa pun berjatuhan. Data terakhir menyebutkan ada 21 orang yang menjadi korban. Rinciannya, lima orang dirawat di RSUD Koja dan 16 lainnya mendapatkan penanganan medis di RSUD Cilincing.
"Saya tadi sudah melihat lima yang di Koja ini. Mudah-mudahan tidak ada hal yang lebih parah dari itu," ungkap Pramono dengan nada khawatir.
Gubernur tak main-main dalam menangani ini. Dia sudah memerintahkan direktur kedua rumah sakit itu untuk memberikan perawatan terbaik. Bahkan, semua biaya pengobatan akan ditanggung penuh oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau perlu harus ditindakan bedah, saya minta diberikan support sepenuhnya," tegasnya.
Kini, selain proses penyembuhan korban, banyak pertanyaan menggelayut. Tentang prosedur pergantian sopir, soal kecepatan kendaraan, dan tentu saja, siapa yang harus bertanggung jawab penuh atas musibah yang seharusnya bisa dicegah ini.
Artikel Terkait
Bencana Aceh Hantam 261 Ponpes, Ratusan Madrasah dan Rumah Ibadah Rusak
Dendam Berdarah di Bolobungkang: Dua Nyawa Melayang Usai Amukan Parang
Kapal Turki Diserang Drone di Jalur Gandum, Rusia Dituding Pelakunya
Delapan Belas Hari Berlalu, Nasib Pendeta Tersapu Banjir Bandang Masih Gelap