Cahaya Kembali Menyapa Desa-Desa Terisolasi Pasca Bencana Sumut

- Selasa, 09 Desember 2025 | 10:20 WIB
Cahaya Kembali Menyapa Desa-Desa Terisolasi Pasca Bencana Sumut

Gelapnya malam di sejumlah desa di Sumut akhirnya mulai tersibak. Pasca banjir dan longsor yang melanda akhir November lalu, PLN terus mendorong pemulihan listrik dengan segala daya upaya. Tak sendiri, mereka bergandengan tangan dengan TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk menembus lokasi-lokasi yang sempat terisolasi.

Fokus perbaikan tak hanya di Sibolga atau Tapanuli Tengah. Perhatian juga tertuju ke Desa Hutagodang dan Desa Garoga di Tapanuli Selatan. Di sana, tim bahu-membahu membuka jalan yang terputus. Akses itu kunci utamanya. Tanpa jalan yang bisa dilalui, mustahil peralatan berat dan material bisa masuk untuk membenahi jaringan yang rusak.

Usaha itu mulai membuahkan hasil. Rabu malam lalu, Desa Hutagodang dan sekitarnya akhirnya kembali terang benderang setelah jaringan di jalur Padang Sidempuan - Hutaimbaru berhasil dipulihkan.

“Alhamdulillah, pemulihan jaringan kelistrikan jalur Padang Sidempuan - Hutaimbaru pada Rabu malam membuahkan hasil. Desa Hutagodang dan sekitarnya telah menyala terang benderang teraliri listrik,”

kata Darmawan Prasodjo, Dirut PLN, Selasa kemarin.

Nasib serupa dialami Desa Garoga. Sempat terkurung lumpur dan material banjir, desa itu kini perlahan bangkit. Tantangannya berat, tapi respons tim di lapangan cukup cepat. Begitu akses jalan dibuka berkat gotong royong dengan TNI dan Polri, mereka langsung bergerak.

“Dengan semangat gotong royong bersama TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah (Pemda), jalur menuju Desa Garoga berhasil dibuka Selasa kemarin. Dalam kurun waktu yang singkat, tim PLN segera mendirikan kembali 60 tiang yang roboh. Kami upayakan desa ini dapat segera teraliri listrik agar yang sebelumnya gelap gulita bisa kembali terang,”

tambah Darmawan.

Menurutnya, seluruh sumber daya dikerahkan untuk misi ini, sejalan arahan Kementerian ESDM. Kolaborasi di lapangan disebutnya sangat vital. Tanpa dukungan itu, pekerjaan menghadapi rintangan yang jauh lebih besar.


Halaman:

Komentar