Lalu, bagaimana dengan warga yang rumahnya rusak tapi memilih bertahan? Menurut Suharyanto, mereka tak akan ditinggalkan.
Usulan anggaran Rp 60 juta per rumah itu pun sempat dipersoalkan oleh Prabowo. Dia mempertanyakan kecukupan dana tersebut untuk membangun sebuah hunian yang layak.
Jawaban Suharyanto terdengar diplomatis, namun blak-blakan.
Di sisi lain, keputusan untuk tidak merelokasi warga tampaknya menjadi pertimbangan utama. Bantuan tunai itu diharapkan bisa segera direalisasikan, agar proses pemulihan kehidupan warga terdampak bisa berjalan lebih cepat. Mereka tak perlu menunggu lama untuk punya atap di atas kepala lagi.
Artikel Terkait
Brimob Riau Bersihkan Surau dan Pondok Quran di Tengah Reruntuhan Galodo
Sopir Pengganti Program Makan Bergizi Diduga Salah Injak Gas, 20 Korban Terluka
Kapolri Turun Langsung, Tinjau Dapur Umum dan Posko Kesehatan di Pengungsian Aceh
Tito Karnavian Siagakan Daerah Hadapi Arus Libur dan Cuaca Ekstrem Nataru