Infrastruktur itu nantinya bakal jadi tulang punggung untuk distribusi barang dan hilirisasi produk lokal. Hingga saat ini, sudah terbentuk lebih dari 82 ribu Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh Indonesia. Bali sendiri punya 718 unit.
Nah, Bali sebenarnya punya banyak komoditas andalan. Misalnya beras premium dari Tabanan yang dikembangkan KUD Rejasa. Lalu ada kakao Jembrana yang berpotensi jadi cokelat kelas tinggi. Kopi Arabika Bali juga bisa dikemas lebih modern, dari bubuk kopi hingga minuman siap saji.
Tak ketinggalan sektor perikanan, seperti di Seraya Timur, Karangasem. Hasil tangkapan nelayan di sana bisa ditingkatkan nilai jualnya melalui pengolahan lanjutan.
Panel juga menekankan, sinergi dengan pihak lain mutlak diperlukan.
"Melalui forum ini, terbuka peluang kerja sama antara Koperasi Nelayan dan KDKMP dengan PLN Icon Plus dan mitra swasta lainnya, baik dalam pengembangan usaha, dukungan infrastruktur, maupun integrasi rantai pasok untuk Program Makan Bergizi Gratis,"
jelasnya.
Ia pun mengajak semua pengurus di Bali untuk lebih aktif. Ikuti pembinaan, kejar kemitraan, dan kembangkan unit hilirisasi sesuai keunikan potensi desa masing-masing. Semuanya demi satu tujuan: menguatkan ekonomi dari akar rumput.
Artikel Terkait
DPR Gelar Rapat Paripurna Penutup Sidang, Sahkan RUU Penyesuaian Pidana
Polresta Bogor Kota Galang Bantuan untuk Korban Bencana di Tiga Provinsi Sumatra
Berkas Kasus Lamborghini Pengacara Evelin Dohar Segera Disidangkan
DKI Dukung Penambahan Kamera e-TLE, Target 1.000 Unit pada 2026