"Partai Golkar berpandangan Bapak Presiden, bahwa pemerintahan yang kuat dibutuhkan stabilitas. Lewat mimbar yang terhormat ini izinkan kami memberikan saran perlu dibuatkan koalisi permanen," kata Bahlil.
Ia tampaknya tak ingin ada lagi dinamika partai yang keluar-masuk dari koalisi pendukung pemerintah. Soliditas, baginya, adalah kunci.
"Jangan koalisi in-out, jangan koalisi di sana senang di sini senang di mana-mana hatiku senang," tuturnya dengan gaya bicara yang khas.
Lalu ia melanjutkan, "Sudah harus kita mempunyai prinsip yang kuat untuk meletakkan kerangka koalisi yang benar, kalau menderita, menderita bareng-bareng. Kalau senang, senang bareng-bareng, dan ini dibutuhkan gentleman, dibutuhkan gentleman yang kuat."
Nah, di tengah wacana itu, ajakan Ganjar untuk berkoalisi tangani bencana seperti menyodorkan perspektif yang berbeda. Seolah mengingatkan bahwa di luar gedung Istora, ada pekerjaan lain yang lebih mendesak menunggu.
Artikel Terkait
Warga Cilincing Gagalkan Pencurian Motor di Tengah Hajatan, Pelaku Bawa Senjata Api Palsu
Bamsoet Soroti Peran Tarung Derajat dalam Cetak Generasi Tangguh Jelang Indonesia Emas 2045
Rapat Darurat di Padang, Rp 1,68 Triliun untuk Perbaikan Jalan Sumbar Dibahas
Tebing Ambruk di Arjasari, Tiga Warga Hilang Tertimbun Longsor