Alasannya jelas: bencana hebat akibat hujan super-deras yang melanda pada 25 November. Aceh Selatan sendiri termasuk daerah yang parah terdampak. MTA menambahkan, Gubernur sudah memerintahkan untuk mengecek kebenaran kabar keberangkatan Mirwan ini, meski hingga saat ini pihaknya masih kesulitan mengonfirmasi langsung ke pejabat terkait di Aceh Selatan.
Di sisi lain, tekanan politik datang dari internal partainya sendiri. Gerindra bergerak cepat dan mengambil langkah tegas. Sekjen partai, Sugiono, dengan tegas menyatakan pemberhentian Mirwan.
Keputusan itu diumumkan pada Jumat (5/12/2025). Jadi, dalam satu hari yang sama, publik menyaksikan dua konsekuensi langsung: sorotan tajam dari atasan dan sanksi tegas dari partai pendukungnya. Situasi yang sungguh memalukan bagi seorang pejabat di tengah musibah rakyatnya.
Artikel Terkait
Aksi Pukul Ojol di Stasiun Duri, Pelaku Beralasan Penghasilan Susah
Di Tengah Reruntuhan, Tawa Anak-anak Pecah Berkat Bioskop Darurat Ipin Upin
KJP Plus Tahap Kedua Cair, Siswa Jakarta Bisa Belanja hingga Jalan-Jalan Gratis
Banjir Tengah Malam di Kebon Pala, 53 Rumah Terendam 85 Cm