Penangkapan Dewi Astutik terjadi Senin (1/12) lalu. Kabar baiknya, proses penangkapan di Kamboja itu berjalan mulus, tanpa ada perlawanan sedikit pun dari tersangka.
Namun begitu, petugas mengakui bahwa melacak pergerakan wanita ini bukan perkara mudah. Suyudi menyebutnya sebagai salah satu pengendali narkoba dari kawasan Segitiga Emas (Golden Triangle) yang kerap berpindah-pindah negara.
“Tentunya, kesulitannya karena yang bersangkutan ini satu, dia adalah bagian dari jaringan internasional yang selama ini pindah dari negara satu ke negara lain,” ujarnya dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (2/12).
Tak heran, nama Dewi Astutik sudah masuk dalam red notice Interpol sejak Oktober 2024 lalu. Dia juga tercatat sebagai buronan pemerintah Korea Selatan. Perburuan terhadap jaringan besutannya masih terus berlanjut.
Artikel Terkait
Gus Ipul Soroti Nasib Penyandang Disabilitas di Tengah Bencana Sumatera
Banjir Bandang Sumatra: Mengapa Status Bencana Nasional Masih Tertahan?
Trump Tertidur di Rapat Kabinet, Usai Bantah Tudingan Melambat
Gus Ipul Pasrahkan Dinamika Internal PBNU ke Tangan Para Ulama