Gus Ipul Serukan Jihad Data untuk Perangi Kemiskinan di Jateng

- Selasa, 25 November 2025 | 16:55 WIB
Gus Ipul Serukan Jihad Data untuk Perangi Kemiskinan di Jateng

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, punya misi penting di Jawa Tengah. Ia mendorong semua pihak, dari level pemerintah daerah hingga masyarakat, untuk ambil bagian dalam memperbarui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Bagi Gus Ipul, data yang akurat bukan sekadar angka, tapi kunci utama dalam memerangi kemiskinan.

Ia tak cuma bicara di balik meja. Gus Ipul dikenal rajin blusukan, turun langsung ke lapangan untuk berkoordinasi dengan para pelaksana teknis. Tujuannya satu: memastikan data yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kondisi riil di masyarakat. Dengan begitu, program bantuan dan pemberdayaan bisa tepat sasaran, tidak meleset.

Di hadapan para pemangku kepentingan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Gus Ipul bahkan menyemangati dengan bahasa yang tegas.

"Bapak-Ibu sekalian saya ajak berjihad untuk menghadirkan data yang akurat. Ini jihad kok Bapak-Ibu sekalian. Ini mari kita jihad," serunya, seperti dikutip dari siaran Selasa (25/11/202).

Ia ingin pemerintah daerah dan semua pihak terkait menjadi motor penggerak pengentasan kemiskinan yang berbasis DTSEN. Menurutnya, butuh komitmen kuat dan mekanisme kerja yang jelas agar semua elemen bisa bersinergi. Kalau datanya sudah sama dan mutakhir, program-program yang ada bisa diintegrasikan dengan lebih baik.

"Kalau kita lakukan pemutakhiran terus-menerus, saya percaya, yakin bahwa data kita makin akurat," ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah juga membuka diri terhadap kritik dan saran dari mana saja. Gus Ipul mengakui, Kemensos dan para pemangku kepentingan sedang berupaya keras memperbaiki sistem data ini. "Dan untuk itu kita perlu memang partisipasi masyarakat," ajaknya lagi.

Ada beberapa cara yang bisa dipakai untuk memperbarui data. Lewat jalur formal seperti RT, RW, hingga desa memang sudah berjalan. Tapi Gus Ipul juga membuka saluran-saluran lain seluas-luasnya. Tujuannya, agar masyarakat mudah menyampaikan masukan.

"Bisa lewat aplikasi, bisa leput call center, sekarang juga mungkin nanti akan ada lagi lewat nomor WA. Yang semua itu dalam rangka membuka saluran agar masyarakat mudah menjangkau ketika melakukan usulan atau memberikan usulan dan juga menyanggah atas data-data yang ada," jelasnya panjang lebar.


Halaman:

Komentar