Intinya, hari ini jadi pengingat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran soal berbagai bentuk kekerasan berbasis gender. Tujuannya jelas: mendorong langkah-langkah pencegahan yang lebih konkret.
Yang menarik, peringatan ini sekaligus menjadi penanda dimulainya kampanye global 16 Days of Activism. Sayangnya, sorotan terhadap hari ini tak pernah pudar, mengingat angka kekerasan terhadap perempuan di banyak negara masih memprihatinkan.
Suriname: Sorak Sorai Kemerdekaan di Amerika Selatan
Jauh dari Indonesia, ada sebuah negara yang juga punya alasan untuk berbahagia pada tanggal 25 November. Suriname, negara kecil di Amerika Selatan, merayakan hari kemerdekaannya dari Belanda pada tahun 1975. Mereka menyebutnya Srefidensi Day.
Perayaannya biasanya meriah. Ada upacara kenegaraan yang khidmat, diiringi parade budaya yang penuh warna dan festival rakyat yang semarak. Bagi masyarakat Suriname, momen ini adalah bentuk syukur dan penghormatan terhadap perjuangan leluhur mereka.
Quality Time Ala Amerika: Main Sama Ayah
Nah, kalau yang ini nuansanya lebih santai. Di Amerika Serikat, 25 November dikenal sebagai National Play Day with Dad. Inti dari peringatan ini sederhana: menguatkan ikatan antara ayah dan anak-anak melalui kegiatan bermain.
Bayangkan saja, hari itu diisi dengan aktivitas seru seperti main di luar ruangan, membuat prakarya, atau sekadar olahraga ringan bersama. Gagasan ini ternyata cukup populer dan banyak didukung oleh komunitas parenting di sana. Sebuah momen sederhana yang sarat makna.
Artikel Terkait
DPR Sahkan Delapan Nama untuk Kursi Dewan Energi Nasional 2026-2030
Bumi Beringsut di Bukittinggi, 68 Jiwa Terpaksa Tinggalkan Rumah
Komika Soleh Solihun Soroti Rotasi Dadakan ASN DKI, Pemprov Bantah
Buaya Raksasa 5,7 Meter di Inhil Tewas Usai Mogok Makan 20 Hari