Ruangan sidang Senat Australia mendadak hening, Senin lalu, ketika seorang politisi berjalan masuk dengan balutan burqa hitam. Tindakan itu langsung memicu gelombang kecaman dari rekan-rekan sejawatnya.
Pelakunya adalah Pauline Hanson, pemimpin Partai One Nation yang dikenal vokal dengan pandangan anti-imigrasi dan anti-Islam. Rupanya, ini bukan sekadar aksi spontan.
Beberapa menit sebelumnya, Hanson sedang berupaya mengajukan sebuah rancangan undang-undang yang ingin melarang penggunaan penutup wajah di seluruh Australia. Usaha itu sudah dia gulirkan selama bertahun-tahun. Tapi usahanya dihalangi oleh anggota parlemen lain.
Lalu, dengan tenang, dia meninggalkan ruangan. Tak lama kemudian, dia kembali dengan wajah tertutup burqa. Langsung saja, suasana menjadi tegang.
Artikel Terkait
Delapan Dekade Mengabdi, PGRI Rayakan Usia Keemasan di Hari Guru Nasional
Kurir Ekstasi 207 Ribu Pil Diringkus Usai Kabur dari Kecelakaan Maut
Trenggalek Berhasil Pangkas Angka Pernikahan Dini, Ini Kunci Suksesnya
KPK Ungkap Tiga Jenis Konflik Kepentingan yang Bisa Picu Korupsi