Indonesia Desak Dukungan Nyata untuk Target Adaptasi Iklim di KTT COP30

- Minggu, 23 November 2025 | 11:15 WIB
Indonesia Desak Dukungan Nyata untuk Target Adaptasi Iklim di KTT COP30

Indonesia sendiri sebenarnya menyambut baik upaya penyederhanaan indikator menjadi 100 item ini. Tujuannya jelas, agar pelaporan dan pengukuran kemajuan adaptasi jadi lebih mudah. Namun begitu, delegasi kita tetap waspada. Mereka menekankan bahwa indikator-indikator ini harus relevan, bisa diterapkan di tingkat nasional, dan yang paling penting, tidak malah menjadi beban administrasi baru bagi negara-negara berkembang.

Menurut Franky, prinsip Common but Differentiated Responsibilities and Respective Capabilities (CBDR-RC) harus jadi landasan utama. Dengan begitu, penerapan indikator bisa fleksibel dan mempertimbangkan kondisi spesifik setiap negara.

Soal wacana Transformational Adaptation (TA) yang juga mencuat, delegasi Indonesia punya pendekatan yang lebih praktis. Mereka mengusulkan agar pembahasan difokuskan dulu pada finalisasi indikator yang bisa langsung diimplementasikan. Jangan sampai kita terjebak dalam debat konsep yang justru menghambat.

Harapannya, keputusan GGA yang dihasilkan nanti di COP30 benar-benar bisa mengakomodir kebutuhan negara berkembang. Mekanisme MoI harus jelas dan tegas, sekaligus memberi ruang untuk evaluasi dan penyesuaian indikator setelah fase implementasi awal berjalan.

"Pada akhirnya, kesuksesan GGA akan diukur dari satu hal: sejauh mana negara-negara, termasuk Indonesia, bisa mengubah indikator itu menjadi aksi nyata di lapangan. Kami di KLH/BPLH siap bekerja sama dengan semua mitra internasional untuk memastikan indikator ini bukan sekadar angka, tapi benar-benar jadi pendorong adaptasi yang adil dan efektif," tutup Franky menegaskan.


Halaman:

Komentar