Ketua Tim Kerja Deteksi Dini dan Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Yunita Arihandayani, mengonfirmasi hal ini.
"Terkait data gangguan depresi, rata-rata nasional 1,4 persen, DKI Jakarta sedikit lebih tinggi, 1,5 persen," jelas Yunita, seperti dikutip Antara.
Secara lebih luas, masalah kesehatan jiwa pada usia di atas 15 tahun menempati peringkat kedua dari 10 penyakit tertinggi di Indonesia. Jawa Barat bahkan mencatat prevalensi tertinggi, yakni 4,4 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 2 persen.
Untuk masalah kesehatan jiwa secara umum, DKI Jakarta juga sedikit lebih tinggi dari angka nasional. "Secara nasional rata-ratanya 2 persen. DKI Jakarta sedikit lebih tinggi, 2,2 persen," tambah Yunita, merujuk pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023.
Data-data ini, meski tak dramatis, tetap menunjukkan adanya tekanan hidup di Ibu Kota yang butuh perhatian serius. Meski fasilitas publik terus dibenahi, kesehatan jiwa rupanya punya cerita sendiri.
Artikel Terkait
Trump dan Mamdani Akhirnya Bertemu, Suasana Oval Justru Hangat
KPK Periksa Sekjen Kemenkes Terkait Proyek Quick Win RSUD Kolaka Timur
Tembok Sekolah Ambruk di Palmerah, Empat Motor Tertimbun Reruntuhan
Tagih Utang Nyawa Melayang, Perempuan di Bogor Tewas di Tangan Sesama Wanita