Rencana Perdamaian Rusia-Ukraina Terungkap, Kyiv Harus Bayar Harga Mahal
Draf rencana perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang didorong Amerika Serikat, dan didukung penuh oleh Presiden Donald Trump, mulai menampakkan wujudnya. Isinya? Bisa dibilang, Ukraina harus merelakan banyak hal. Konflik yang berkecamuk sejak 2022 ini rupanya akan diakhiri dengan pengorbanan teritorial dan militer yang tidak main-main dari pihak Kyiv.
Dirangkum dari berbagai sumber pada Jumat (21/11/2025), draf setebal 28 halaman itu memuat poin-poin yang bagi banyak pengamat terasa berat. Intinya, Ukraina harus menyerahkan sebagian besar wilayahnya di timur kepada Rusia. Tak cuma itu, jumlah tentara mereka juga akan dipangkas secara signifikan.
Di sisi lain, Ukraina juga diharuskan berkomitmen untuk tidak akan pernah bergabung dengan aliansi NATO. Impian mereka untuk didatangi pasukan penjaga perdamaian dari Barat pun pupus. Meski begitu, sebagai semacam pengganti, pesawat tempur Eropa rencananya akan ditempatkan di Polandia negara tetangga untuk memberikan perlindungan.
Seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, draf tersebut sebenarnya juga memuat jaminan keamanan yang kuat untuk Kyiv. Jaminan ini konon dimodelkan mirip dengan aturan di NATO, yang akan mewajibkan AS dan sekutu Eropa untuk bertindak jika Ukraina diserang lagi.
Sementara Ukraina harus menelan pil pahit, Rusia justru mendapatkan banyak kemudahan. Menurut rencana ini, Moskow akan diterima kembali dengan hangat ke dalam kelompok G8. Belum lagi keringanan sanksi yang akan mereka dapatkan. Meski begitu, para pejabat AS buru-buru menegaskan bahwa dokumen ini masih bersifat "kerja", artinya belum final.
Berdasarkan draf yang berhasil diperoleh, Ukraina akan menarik diri dari wilayah Lugansk dan Donetsk. Dua wilayah ini, bersama dengan Krimea yang sudah dicaplok Rusia sejak 2014, "akan diakui secara de-facto sebagai wilayah Rusia, termasuk oleh Amerika Serikat." Sedangkan untuk Kherson dan Zaporizhzhia, yang dianeksasi secara sepihak, statusnya akan "dibekukan di sepanjang garis kontak" yang ada sekarang.
Artikel Terkait
Fadli Zon Resmikan Calon Lokasi Balai Budaya di Bekas Kantor BRIN Lampung
PBNU Diguncang Ultimatum, Gus Yahya Diberi Tenggat 3 Hari Mundur
Empat Pelabuhan Banten Disiagakan untuk Antisipasi Lonjakan Mudik Nataru
Gus Ipul Serukan Ketengan, Serahkan Dinamika NU ke Pimpinan Syuriah