Di sebuah acara bergengsi di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyampaikan pesan penting. Ia mendorong para kepala daerah untuk tak ragu berinovasi. Tujuannya jelas: mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien. Menurut Tito, sistem semi-desentralisasi yang dianut Indonesia sebenarnya sudah memberi ruang yang cukup luas bagi para pemimpin daerah untuk berkreativitas.
"Nah, di sinilah letak dari kebersamaan antara pusat dan daerah untuk bisa mewujudkan perubahan," ujar Tito, Jumat (21/11/2025), mengutip keterangan tertulis dari acara sehari sebelumnya.
Dia menegaskan bahwa pemerintahan yang efektif dan efisien bukanlah sekadar wacana. Itu adalah syarat mutlak bagi sebuah negara jika ingin bertahan dalam jangka panjang. Apalagi, banyak lembaga internasional yang memandang Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dominan di masa depan.
Optimisme Tito punya dasar. Bonus demografi, kekayaan alam yang melimpah, ditambah wilayah yang luas dan posisi strategis, adalah modal kuat. Namun begitu, dia dengan tegas menyatakan bahwa mimpi menjadi negara maju itu mustahil tercapai jika hanya digantungkan pada pemerintah pusat. Peran serta seluruh pemerintah daerah mutlak diperlukan.
Di sisi lain, Tito melihat ada angin segar. Gelombang Pilkada Serentak 2024 telah melahirkan banyak kepala daerah baru dengan latar belakang yang beragam. Kondisi ini, dalam pandangannya, berpotensi menghadirkan segudang inovasi segar yang mungkin belum terpikirkan oleh pendahulu mereka. Tapi, dia mengingatkan, semua kreasi itu harus tetap berjalan dalam koridor aturan yang berlaku.
"Nah, ini yang perlu disesuaikan, membuka ruang untuk berinovasi kreasi tapi tetap di dalam rule of game. Supaya enggak disalahkan. Dan ruang itu terbuka," jelasnya.
Artikel Terkait
Gugatan Vidi Aldiano Ditolak, Hakim Soroti Cacat Formil
Warga Geram, Debt Collector Diamuk Massa Gara-gara Aksi Ambil Paksa Motor di Depok
Komdigi Peringkat Tiga Kementerian Terbaik, Buktikan Terobosan Digitalisasi Berbuah Manis
Waspada! Tumpukan Sampah dan Retakan Tanah Ancam Jalur Kereta Manggarai-Sudirman