Gus Ipul kemudian meminta masukan berharga dari Fatimah. Ia menekankan bahwa umpan balik dari masyarakat penerima manfaat sangat penting untuk perbaikan kinerja pemerintah. "Sekarang apa nasihat Ibu untuk Menteri Sosial? Pejabat-pejabat ini harus dinasihati oleh Ibu," pinta Gus Ipul.
Pentingnya Transparansi Seleksi Penerima Bantuan Sosial
Menanggapi permintaan tersebut, Fatimah menyampaikan harapannya agar proses seleksi penerima bansos PKH bisa lebih transparan ke depannya. Hal ini bertujuan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan menghilangkan keraguan di masyarakat.
"Apa sih standar penerima bantuan PKH itu? Kami mendapatkan PKH karena pilihan dari pemerintah, namun beberapa tetangga sempat mempertanyakan. Mohon ke depannya benar-benar diseleksi kembali siapa yang berhak dan yang tidak, agar tidak ada lagi rasa sungkan bagi penerima seperti kami," jelas Fatimah dengan lugas.
Gus Ipul merespons positif masukan ini. Ia menyatakan bahwa kritik yang disampaikan dengan jujur harus dihormati dan ditindaklanjuti. "Bagus, nasihatnya bagus sekali. Apa yang ada di dalam hati, itu sesuatu yang harus kita hormati," tegas Mensos, disambut tepuk tangan para hadirin.
Kisah Fatimah dari Pemalang ini menjadi bukti nyata bahwa Program Keluarga Harapan tidak hanya memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga mampu memberdayakan masyarakat untuk mencapai kemandirian ekonomi secara berkelanjutan.
Artikel Terkait
Kritik Menohok Calon KY Abdul Chair Ramadhan ke Putusan Kasus Tom Lembong dalam Fit and Proper Test
BGN Banten Percepat Pembayaran, 6 Dapur Makan Bergizi Gratis di Pandeglang Kembali Beroperasi
KPK Periksa Saksi Kunci Dugaan Korupsi Pengadaan Iklan Bank BJB, Kerugian Negara Rp 222 M
Dapur Makan Bergizi Gratis Percontohan di Kebumen: Strategi & Dukungan Daerah