Fokus tahap awal pembangunan jalan di Badung adalah pada titik-titik destinasi pariwisata yang mengalami kemacetan parah. Beberapa area prioritas meliputi Jalan Raya Uluwatu, kawasan depan GWK Cultural Park, dan Simpang Nirmala Ungasan.
Proses pembebasan lahan untuk titik-titik strategis ini sudah dimulai sejak akhir 2025, menandai komitmen serius pemerintah daerah dalam menuntaskan masalah kemacetan.
Konektivitas Kawasan Kuta Utara dan Integrasi Denpasar
Selain kawasan selatan, pembangunan jaringan jalan juga menyasar konektivitas Kuta Utara yang mencakup Berawa, Canggu, dan Umalas. Rencana pengembangan jalur ini akan menghubungkan kawasan padat tersebut dengan jaringan transportasi Denpasar.
Jalur penghubung dari Berawa dan Canggu menuju Umalas, Kedampal, dan Teuku Umar Barat menjadi prioritas penting. Akses ini dinilai krusial sebagai jalur alternatif wisata dan konektivitas ke pusat aktivitas kota.
Dampak Strategis Pembangunan Jalan Badung
Dengan penyelesaian proyek jalan baru ini, diharapkan terjadi peningkatan kenyamanan bagi wisatawan dan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. Integrasi mobilitas Badung-Denpasar akan membuka akses lebih luas dan mendukung perkembangan pariwisata berkelanjutan di Bali.
Artikel Terkait
Natal Nasional 2025: Tema Tuhan Yesus Hadir untuk Keluarga, Lokasi & Konsep Baru
Kronologi Lengkap Kecelakaan Tersetrum di Bogor, 1 Tewas Saat Alat Berat Bekho Tersangkut Kabel Listrik
Rem Blong di Tanjakan Selarong Puncak Bogor, Bus Tabrak Motor Listrik
Kapolres Purwakarta Tinjau Korban Penganiayaan Golok oleh ODGJ di RSUD Bayu Asih