Strategi Kunci Berantas Mafia Tanah: Integritas Aparatur ATR/BPN
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menekankan bahwa kunci utama dalam memerangi mafia tanah terletak pada keteguhan moral aparatur. Penegasan ini menyoroti bahwa upaya penegakan hukum, digitalisasi, perbaikan tata kelola, dan penguatan regulasi akan menjadi sia-sia jika masih terdapat celah bagi kompromi dan kongkalikong di dalam internal ATR/BPN.
Nusron Wahid menyatakan, "Selama BPN tidak mau diajak kongkalikong, mafia tanah pasti akan kabur. Kelompok ini hanya dapat bergerak jika ada pintu yang dibukakan dari dalam. Dengan menutup rapat celah tersebut, mereka akan buyar dengan sendirinya." Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan tertulis pada Minggu, 16 November 2025.
Pernyataan Menteri mengenai 'sampai kiamat kurang dua hari mafia tetap ada' dimaksudkan sebagai penegasan filosofis. Hal ini menggambarkan kenyataan bahwa praktik kejahatan akan terus mencari celah dalam berbagai bentuk, di lokasi mana pun, dan pada era apa pun. Pernyataan ini bukanlah bentuk pesimisme, melainkan sebuah kesadaran bahwa setiap negara modern selalu berhadapan dengan dua kekuatan: pihak yang menjaga ketertiban dan pihak yang berusaha merusaknya.
Strategi utama yang dijelaskan bukan hanya fokus pada pengejaran pelaku, tetapi lebih pada penguatan benteng pertahanan negara. Caranya adalah dengan meningkatkan integritas dan ketahanan moral setiap aparatur di lingkungan ATR/BPN.
Artikel Terkait
Longsor di Banjarnegara Tewaskan 1 Jiwa, 2 Terjebak & 20 Rumah Rusak
Kebakaran Jatipulo Jakarta Barat Hanguskan 50 Rumah, Diduga Korsleting Listrik
Perayaan Natal Nasional 2026: Prabowo Ajak Wujudkan Solidaritas untuk Palestina
Kebakaran Hebat Jatipulo, Palmerah: 50 Rumah Hangus & 14 Korban Luka, Ini Kronologi Lengkapnya