Herzaky menegaskan bahwa tujuan peninjauan ini adalah untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur berjalan tepat sasaran dan memberikan manfaat yang langsung dirasakan oleh para petani setempat.
Monitoring di Dusun Senseng, Sambas
Lokasi berikutnya yang dikunjungi adalah Dusun Senseng, Desa Segedong, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas. Di sini, Herzaky melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan saluran irigasi tersier. Saat ini, saluran sepanjang 400 meter sedang dalam pengerjaan dan direncanakan akan diperpanjang hingga 1 kilometer. Infrastruktur ini akan menopang lahan pertanian seluas kurang lebih 45 hektare.
Herzaky kembali menekankan bahwa pembangunan saluran irigasi adalah fondasi penting untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk turut serta mengawal proses pembangunan dan menjaga infrastruktur yang telah selesai dibangun.
Dampak Langsung bagi Masyarakat Petani
Kepala Desa Segedong, Yendi, mengungkapkan bahwa wilayahnya yang sebelumnya didominasi lahan tadah hujan kini telah memiliki sistem pengairan yang lebih stabil, terutama setelah dilakukan normalisasi dua tahun silam. Dari total 192 hektare lahan pertanian, para petani saat ini mampu menghasilkan antara 600 hingga 800 kilogram gabah kering panen per hektare.
Sementara itu, Kepala Dusun Senseng, Sabirin Fauzi, menyampaikan apresiasi dan harapannya bahwa dengan adanya irigasi ini, produktivitas pertanian dapat meningkat signifikan. Ia berharap warga dapat melakukan panen hingga tiga kali dalam setahun. Dusun Senseng sendiri dihuni oleh sekitar 200 kepala keluarga, dengan empat kelompok tani aktif dan satu gabungan kelompok tani (gapoktan) yang bernama Sumber Anugerah.
Artikel Terkait
Kebakaran Jatipulo Jakarta Barat Hanguskan 50 Rumah, Diduga Korsleting Listrik
Perayaan Natal Nasional 2026: Prabowo Ajak Wujudkan Solidaritas untuk Palestina
Kebakaran Hebat Jatipulo, Palmerah: 50 Rumah Hangus & 14 Korban Luka, Ini Kronologi Lengkapnya
Gempa Magnitudo 2.8 Guncang Sukabumi, Ini Lokasi & Kedalaman Menurut BMKG