Akar Sejarah Hamas: Dari Lembaga Sosial hingga Perlawanan
Pada dekade 1970-an dan 1980-an, dinamika politik di Palestina mengalami pergeseran signifikan. Otoritas Israel saat itu melihat peluang dalam persaingan yang mulai tampak antara kelompok-kelompok nasionalis sekuler, yang diwakili oleh Fatah dan PLO, dengan kelompok-kelompok Islam yang sedang bangkit.
Merespons kondisi ini, Syaikh Ahmad Yassin, seorang ulama karismatik, mengambil inisiatif strategis. Beliau mendirikan sebuah badan amal yang disebut Islamic Center (Al-Mujamma' Al-Islami) di Gaza. Lembaga ini secara resmi terdaftar dan mendapatkan legalitas dari otoritas Israel, dengan tujuan utama yang dinyatakan adalah untuk membina generasi rabbani melalui pendidikan dan dakwah.
Selama bertahun-tahun, Islamic Center berkembang pesat. Lembaga ini berhasil mencetak kader, mengambil alih pengelolaan banyak masjid, serta mendirikan sekolah dan bahkan perguruan tinggi. Di balik aktivitas sosial dan pendidikannya, gerakan ini juga secara diam-diam mulai mempersenjatai diri. Meskipun ada suara-suara dari dalam tubuh pejabat Israel yang khawatir, kebijakan pembiaran tetap berlanjut karena basis pengikutnya sudah sangat luas, terutama di Jalur Gaza yang dikenal sebagai wilayah yang sulit dikendalikan.
Artikel Terkait
Arab Saudi Tuntaskan Kontrak Haji 2026: Persiapan 1 Juta Jemaah Lebih Awal
Prabowo & Ujian Akal Sehat Nasional: Polemik Ijazah Jokowi hingga Proyek Whoosh
Proyek Makan Bergizi Gratis Bermasalah, DPR Soroti SPPG Polisi Rebut Kuota Sipil
Kepemimpinan Jujur dan Tegas: Kunci Indonesia Dipercaya Dunia