Bullying dalam Islam: Dampak, Solusi Teologi Transformatif, dan Pencegahannya

- Kamis, 13 November 2025 | 00:50 WIB
Bullying dalam Islam: Dampak, Solusi Teologi Transformatif, dan Pencegahannya

Memahami Bullying dalam Perspektif Islam dan Solusi Teologi Transformatif

Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk, perbedaan merupakan suatu hal yang wajar. Bahkan, Allah menciptakan dunia dengan beragam perbedaan agar manusia dapat saling mengenal, sebagaimana tertuang dalam QS. Al-Hujurat ayat 13.

Namun, realitas sosial seringkali menunjukkan ketidakseimbangan, terutama dalam kasus perundungan atau bullying. Tindakan seperti mengejek, merendahkan, menghina, hingga kekerasan fisik masih banyak ditemui di berbagai lingkungan, termasuk sekolah.

Fenomena Bullying di Era Modern

Di era sekarang, bullying telah menjadi fenomena yang semakin mengkhawatirkan, terutama di lingkungan sekolah. Dampak psikologis dari perundungan sangat besar, bahkan dapat memicu trauma berkepanjangan hingga tindakan ekstrem. Beberapa kasus menunjukkan bagaimana korban bullying mengalami tekanan mental yang berat, sehingga penting untuk memahami akar permasalahan ini.

Bullying dalam Perspektif Al-Qur'an

Sebenarnya, kasus perundungan bukanlah hal baru dalam sejarah. Bahkan, dalam Islam, bullying telah dijelaskan melalui beberapa istilah dalam Al-Qur'an. Misalnya, dalam QS. Al-Baqarah ayat 14, Allah menyebutkan tindakan mengolok-olok sebagai bentuk bullying. Selain itu, dalam QS. Hud ayat 38, Nabi Nuh juga mengalami ejekan dan rendahan dari kaumnya. QS. Al-Hujurat ayat 11 juga melarang umat Muslim untuk saling mencela dan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.


Halaman:

Komentar