3. Dorong Tanggung Jawab atas Tindakan dan Perasaan
Ciri utama playing victim adalah pengingkaran terhadap tanggung jawab. Dalam pernikahan, hal ini membuat satu pihak menanggung beban emosional yang tidak seharusnya. Bantulah pasangan untuk mulai mengambil alih kendali atas perasaan, tindakan, dan kebahagiaannya sendiri.
Anda bisa mendorongnya untuk melakukan refleksi diri, misalnya dengan mencatat pikiran dan perasaan dalam jurnal. Aktivitas ini membantu mereka mengenali pola pikir negatif dan belajar bahwa mereka memiliki kekuatan untuk mengubah narasi hidupnya, bukan selalu menjadi korban keadaan.
4. Dukung Proses Mencintai Diri Sendiri (Self-Love)
Akar dari perilaku playing victim sering kali adalah kurangnya self-love atau rasa cinta pada diri sendiri. Seseorang yang tidak merasa cukup baik akan sulit berempati dan cenderung menyalahkan orang lain.
Dukung pasangan untuk mempraktikkan perawatan diri (self-care). Mulai dari menjaga pola tidur dan makan, melakukan meditasi, hingga mengucapkan afirmasi positif. Kebiasaan sederhana ini dapat menenangkan pikiran, mengusir energi negatif, dan membangun fondasi yang kuat untuk mencintai diri sendiri dan pasangan dengan lebih tulus.
Kesimpulan: Membangun Pernikahan yang Sehat dan Dewasa
Menghadapi pasangan yang suka playing victim memang membutuhkan kesabaran, empati, dan konsistensi. Kunci utamanya adalah mengubah dinamika hubungan dari siklus saling menyalahkan menjadi ruang untuk tumbuh bersama.
Dengan komunikasi yang jujur, batasan yang jelas, dan dorongan untuk bertanggung jawab, pola playing victim dapat diatasi. Ingatlah bahwa tujuan akhirnya bukanlah untuk menentukan siapa yang benar atau salah, melainkan untuk membangun partnership yang dewasa, di mana kedua belah pihak merasa dihargai dan bertanggung jawab atas kebahagiaan bersama.
Artikel Terkait
Klaim Bombshell: Anak Dumatno Sebut Foto di Ijazah Jokowi Adalah Ayahnya
Inovasi Pangan Fungsional Fapet UGM: Sapi Gama hingga Telur Omega-3 untuk Indonesia Emas 2045
Guru Dipecat dan Dipenjara Usai Bantu Honorer di Luwu Utara, Ini Kronologinya
Skandal Korupsi Energi Ukraina: Menteri Kehakiman Digantung, Tersangkut Dana 100 Juta Dolar