Perdana Menteri Australia menyebut momen ini sebagai tonggak sejarah dalam hubungan kedua negara yang sudah lama terjalin. Perjanjian ini bukan hanya memperpanjang, tetapi juga memperkuat dan memperluas kerja sama keamanan dan pertahanan yang telah dibangun selama ini.
"Ini menunjukkan bahwa hubungan antara Australia dan Indonesia tetap kuat, dan hal ini sangat menguntungkan bagi kawasan kita serta masyarakat di kedua negara," tambah Albanese.
Lebih lanjut, Albanese menyatakan bahwa perjanjian ini merefleksikan keyakinan bersama bahwa perdamaian dan stabilitas kawasan dapat dijaga dengan lebih efektif melalui aksi bersama. Perjanjian ini menandai dimulainya era baru dalam kemitraan strategis Australia-Indonesia.
Dasar dari perjanjian terbaru ini adalah Perjanjian Lombok tahun 2006, yang antara lain menegaskan komitmen terhadap integritas wilayah dan kedaulatan Indonesia. Selain itu, perjanjian ini juga melanjutkan dan memperdalam kesepakatan kerja sama pertahanan yang telah ditandatangani kedua negara pada tahun sebelumnya, membangun fondasi yang telah diletakkan sejak era pemerintahan Keating dan Soeharto tiga dekade lalu.
Artikel Terkait
Sengketa Lahan 16,4 Hektare di Makassar: Jusuf Kalla Tuding Rekayasa Lippo Grup
YouTube Hapus 700+ Video Bukti Kejahatan Perang Israel, Langgar Amandemen Berman?
Update Kasus Keracunan Program MBG: 11.640 Penerima Alami Gangguan Kesehatan
Waspada! Pemkot Surabaya Perketat Aturan Buang Sampah, Denda Capai Rp50 Juta