Protes Adat Na-Sfa: Mempertahankan Hutan Misyarmase di Sorong Selatan
Komunitas adat Na-Sfa dari Suku Tehit melakukan ritual protes di Hutan Adat Misyarmase, Sorong Selatan. Dengan mengenakan busana tradisional kulit kayu dan hiasan bulu kasuari, mereka menyampaikan kekecewaan terhadap status kawasan hutan negara yang membatasi ruang hidup leluhur mereka.
Hutan Misyarmase menjadi sumber kehidupan bagi Sub Suku Na-Sfa secara turun-temurun. Masyarakat adat ini bergantung pada hutan untuk berburu, meramu, dan berkebun. Setiap bagian hutan menyimpan nilai spiritual dan sejarah kolektif masyarakat.
Kristian Sesa, tetua adat Na-Sfa, menceritakan pengalaman konflik dengan aparat. "Polisi datang dengan mobil patroli saat saya membuka kebun. Mereka menuduh terjadi kebakaran hutan," ujarnya. Sesa menegaskan bahwa api tersebut berasal dari aktivitas berkebun tradisional.
Artikel Terkait
Pasca Banjir, Bantuan Hunian dan Dana Sewa Mulai Disalurkan ke Korban
Bayi 6 Bulan Ditemukan Sendirian di Kos Makassar, Ayahnya Bekerja Shift Malam
MUI Kritik Keras Pernyataan Romo Magnis Soal LGBT: Mengancam Masa Depan Generasi
Warga Banjar Berbondong-bondong Tinggalkan Rumah, Sebagian Bertahan di Tengah Banjir yang Mengganas