Melawan Arus Algoritma yang Tak Berperasaan
Media sosial dan algoritmanya cenderung mendorong konten yang memicu konflik dan kebencian karena menghasilkan engagement tinggi. Jurnalisme humanistik secara sengaja berjalan melawan arus ini. Fokusnya bukan pada popularitas semata, tetapi pada upaya membangkitkan empati, yang diyakini sebagai bentuk pengetahuan paling mendalam.
Menulis dengan Hati sebagai Bentuk Perlawanan
Esensi dari jurnalisme humanistik terletak pada proses kreatif yang penuh penghormatan. Seorang jurnalisnya menulis dengan merasakan jerih dan getir subjek ceritanya. Mereka menolak memosisikan korban sebagai objek penderitaan untuk menaikkan rating. Sebaliknya, mereka mengembalikan martabat dengan menyebut nama, mendengarkan suara, dan menceritakan kisahnya secara utuh. Dalam praktiknya, berita diubah menjadi sebuah pengingat bahwa kebenaran tanpa kasih sayang adalah kekejaman yang terselubung.
Relevansi Jurnalisme Humanistik di Dunia Modern
Dunia saat ini tidak kekurangan informasi, tetapi kelaparan akan makna. Kita tahu banyak hal, tetapi memahami sangat sedikit. Di sinilah peran krusial jurnalisme humanistik: menjadi penerang di kegelapan informasi, suara yang menenangkan di tengah kebisingan, yang mengajak kita untuk berhenti sejenak dan mengenali kemanusiaan bersama di balik setiap layar.
Kesimpulan: Kembali ke Nurani sebagai Fondasi
Di masa depan, pemberitaan mungkin akan didominasi oleh kecerdasan artifisial. Namun, selama masih ada jurnalis yang berani menulis dengan hati, yang independen dan memihak pada nilai-nilai kemanusiaan, maka jurnalisme tidak akan pernah mati. Jurnalisme humanistik bukan sekadar teknik pelaporan; ia adalah keyakinan teguh pada kemanusiaan. Selama ada air mata untuk penderitaan sesama, jurnalisme humanistik akan tetap relevan, betapapun tandusnya dunia digital akan rasa.
Benz Jono Hartono
HIAWATHA INSTITUTE dan Vice Director Confederation ASEAN Journalist (CAJ) PWI Pusat di Jakarta
Artikel Terkait
Pasutri Ponorogo Diciduk Polisi Gegara Jual Beli Senjata Api Ilegal, Bisa Ancam Hukuman Mati
Viral Klaim Alumni UGM Ragukan Keaslian Ijazah: Fakta dan Analisis Lengkap
Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Sudah Siuman, Tulis Pesan Ini untuk Polisi
Resmi! Prof. Arif Satria Gantikan Laksana Tri Handoko Pimpin BRIN