Solusi Konstruktif Menghadapi Dampak Game Online
Beberapa solusi jangka panjang yang dapat dipertimbangkan adalah:
1. Memperkuat Program Kesehatan Mental di Sekolah
Sekolah perlu menyediakan layanan konseling yang profesional, membangun sistem dukungan teman sebaya (peer-support), serta memberikan pelatihan bagi guru untuk mengenali tanda-tanda depresi atau isolasi sosial pada siswa.
2. Membangun Literasi Digital yang Sehat dan Kritis
Pendidikan digital tidak boleh berfokus pada pembatasan konten saja. Lebih penting lagi, siswa perlu diajarkan untuk berpikir kritis, memahami konteks kekerasan di media, dan mampu mengelola waktu dengan baik antara bermain game dan aktivitas lainnya.
3. Mendasarkan Kebijakan pada Riset Akademis
Kebijakan publik harus dilandasi oleh data empiris dari penelitian di bidang psikologi, pendidikan, dan sosiologi anak muda, bukan semata-mata sebagai reaksi terhadap suatu peristiwa tragis.
Lukman juga mengutip sebuah tinjauan sistematis dalam jurnal internasional yang menjelaskan bahwa game dapat berfungsi sebagai bentuk eskapisme atau pelarian sementara dari tekanan hidup. Oleh karena itu, pelarangan total tanpa memahami konteks sosial dan psikologis pemain justru dapat menjadi kontraproduktif.
“Kunci utamanya adalah memastikan pelajar dapat menikmati hiburan digital secara sehat, sambil tetap terlindungi dan memiliki ketahanan terhadap berbagai potensi risiko di dunia nyata,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Kecelakaan Truk Tronton Hino di Purworejo Tewaskan 1 Orang: Kronologi & Daftar Korban
DPR Bahas Pembentukan Ditjen Ponpes dengan Menag, Ini Poin Utamanya
Kader Gerindra Serentak Tolak Budi Arie: Penyebab dan Dampaknya
SMA Negeri 72 Kelapa Gading Kembali PTM: Syarat, Jadwal, & Opsi Daring