- Rekening bank atas nama pihak lain (nominee)
- Surat berharga dan saham
- Properti dan aset investasi
- Emas dan mata uang kripto
- Akun di luar negeri (offshore accounts)
Lalu, Siapa yang Paling Terdampak Redenominasi?
Kelompok yang paling rentan mengalami kebingungan selama masa transisi redenominasi justru adalah masyarakat umum, terutama:
- Pedagang di pasar tradisional
- Pelaku UMKM dan usaha mikro
- Masyarakat di daerah dengan akses perbankan terbatas
- Mereka yang literasi keuangannya masih rendah
Solusi Sesungguhnya untuk Memberantas Korupsi
Memberantas korupsi membutuhkan penegakan hukum yang kuat, bukan sekadar kebijakan moneter. Upaya yang efektif meliputi:
- Penguatan institusi penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian
- Penerapan perampasan aset (asset recovery)
- Pelacakan dan investigasi aliran dana (money tracking)
- Transparansi dalam pengelolaan kekayaan pejabat publik
Mengubah nominal uang dengan menghilangkan beberapa angka nol tidak akan mengubah uang haram menjadi halal. Korupsi harus dilawan dengan hukum, bukan dengan sensasi kebijakan moneter.
Kesimpulan
Redenominasi rupiah adalah langkah teknis untuk efisiensi sistem keuangan, bukan senjata ajaib pembasmi korupsi. Masyarakat perlu diedukasi untuk memahami kebijakan ini dengan benar agar tidak terjebak pada narasi yang menyesatkan. Fokus pemberantasan korupsi harus tetap pada upaya penegakan hukum yang konsisten dan berintegritas.
Artikel Terkait
Masyarakat Adat Tempuh 3.000 Km ke COP30 Demi Suarakan Perlindungan Hutan
Forum Kebangsaan Yogyakarta Desak Reformasi Total Polri & Hentikan Kriminalisasi Roy Suryo
Sertijab Asintel & Aster Panglima TNI Dipimpin Langsung oleh Kasum TNI di Mabes TNI
KPK Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Tanah Negara Dijual Kembali?