Pertemuan Bersejarah Ahmad al-Sharaa dan Trump: Dampak bagi Hubungan AS-Suriah

- Selasa, 11 November 2025 | 02:48 WIB
Pertemuan Bersejarah Ahmad al-Sharaa dan Trump: Dampak bagi Hubungan AS-Suriah

Sejak berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad, Ahmad al-Sharaa disebut-sebut aktif berupaya mentransformasi wajah Suriah menjadi lebih moderat dan meninggalkan masa lalu yang penuh dengan kekerasan. Komitmen ini salah satunya diwujudkan melalui komposisi kabinetnya.

Pada Maret 2025, al-Sharaa mengangkat Hind Kabawat, seorang figur dengan latar belakang Kristen, untuk menduduki posisi Menteri Sosial dan Tenaga Kerja. Ia juga mempercayakan portofolio penting kepada Mohammed Yosr Bernieh sebagai Menteri Keuangan. Selain itu, dua nama dari era rezim sebelumnya, Murhaf Abu Qasra dan Asaad al-Shibani, kembali ditugaskan untuk memimpin Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan.

Kerja Sama Strategis AS-Suriah

Pertemuan ini juga menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis yang signifikan. Suriah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam operasi militer bersama untuk menumpas sisa-sisa kelompok ISIS. Tidak hanya itu, pemerintah al-Sharaa juga menyetujui rencana AS untuk membangun sebuah markas militer di kawasan dekat Damaskus.

Menurut seorang diplomat Suriah, pembangunan markas ini bertujuan "untuk mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan, dan mengobservasi perkembangan antara Suriah dan Israel." Sebagai imbalan dari berbagai kerja sama ini, Suriah diharapkan akan menerima bantuan dana dari AS yang sangat dibutuhkan untuk membangun kembali negara yang telah hancur setelah dilanda perang sipil selama 13 tahun.

Bukti keseriusan pembicaraan bantuan ini terlihat dari agenda padat al-Sharaa. Setibanya di Washington, ia langsung mengadakan pertemuan dengan Pimpinan IMF, Kristalina Georgieva, untuk membahas kemungkinan realisasi bantuan keuangan tersebut bagi rekonstruksi Suriah.


Halaman:

Komentar