Perguruan tinggi, yang diisi oleh sumber daya intelektual unggul, memiliki kapasitas untuk mengubah budaya masyarakat. Oleh karena itu, universitas harus proaktif dalam menyampaikan masukan yang berdasar pada referensi ilmiah dan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Menjadi Mitra Strategis, Bukan Oposisi
Tito lebih lanjut menjelaskan bahwa peran perguruan tinggi adalah sebagai penyeimbang dalam proses kebijakan publik. Posisi ini bukan sebagai oposisi, melainkan sebagai mitra strategis yang memberikan pandangan objektif dan berbasis riset untuk melahirkan kebijakan yang tepat sasaran.
Agar peran strategis ini dapat berjalan optimal, soliditas internal di lingkungan kampus mutlak diperlukan. Kekompakan antara rektor, jajaran pimpinan universitas, senat akademik, dan seluruh civitas akademika menjadi kunci utama untuk mendukung pembangunan nasional secara efektif.
Di akhir pernyataannya, Tito juga menyoroti pentingnya peran aparatur pemerintahan yang profesional dan efisien. Kebijakan yang berbasis data dan teori yang kuat pun tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan tata kelola administrasi pemerintahan yang efektif dan didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni.
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap Penculikan Bilqis 4 Tahun di Makassar & Akhirnya Ditemukan di Suku Anak Dalam Jambi
5 Rekomendasi Film Davika Hoorne Terbaik & Wajib Ditonton (2024)
4 WNA China Dibekuk di Tegal, Diduga Komplotan Pembobol Brankas Pabrik
Kebakaran Rumah Hakim PN Medan: 39 Saksi Diperiksa, Ini Kata Polisi