Kritik Terhadap State-Corporate Crime dan Pengaruh Asing
Pak Ripto kerap menyoroti praktik state-corporate crime (SCC) yang melibatkan kolusi antara pengusaha dan pejabat negara. Beliau mengkritik keras keberadaan "negara dalam negara" seperti yang terjadi di kawasan PIK-2 Banten dan Rempang Kepulauan Riau. Selain itu, Pak Ripto juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai pengaruh asing, khususnya China, dalam kebijakan strategis Indonesia.
Semangat Perjuangan Hingga Detik Terakhir
Meski telah berusia lanjut, Pak Ripto tetap aktif menghadiri aksi demonstrasi, termasuk aksi menentang PIK-2 di Banten. Beliau sering mengibaratkan perjuangannya dengan perjuangan Jenderal Sudirman yang tetap memimpin gerilya meski dalam kondisi sakit. Pada 2 September 2025, Pak Ripto masih menyampaikan orasi yang menyerukan perlawanan terhadap pelaku SCC dan oligarki.
Warisan Nilai Perjuangan dan Keteladanan
Pak Ripto meninggalkan warisan nilai-nilai perjuangan, konsistensi, dan ketulusan yang patut diteladani. Meski kini telah tiada, semangatnya untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran tetap hidup dalam hati para aktivis, mahasiswa, dan seluruh rakyat Indonesia. Selamat jalan, Pak Ripto, pahlawan tanpa tanda jasa.
Ditulis dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2025.
Artikel Terkait
4 WNA China Dibekuk di Tegal, Diduga Komplotan Pembobol Brankas Pabrik
Kebakaran Rumah Hakim PN Medan: 39 Saksi Diperiksa, Ini Kata Polisi
Upacara Tabur Bunga TNI AL di KRI Brawijaya Peringati Hari Pahlawan 2025
Bobibos: Bahan Bakar Nabati RON 98 dari Jonggol, Setara Pertamax Turbo Cuma Rp 4 Ribuan